erie rahman el-ocean

sejuta inspirasi pada sebuah lembah ciremay

Sabtu, 31 Maret 2012

padang ilalang....

sore menjelang...
di tepian jendela,menatap lurus ke semak-semak di halaman rumah,entah sudah berapa lama tak ada yang berniat untuk membersihkannya.
dengan segelas coffe latte,dan sepotong bagelan cokelat~menghirup aroma nya meski kutau,usai ini lambungku yang sensitif akan memberikan respon anarkisnya.. tak perduli!dia adalah  teman yang paling baik utuk menyepi,walau hanya sesaat!
dulu waktu kecil,senang sekali bermain di rumpun-rumpun ilalang,mencari bunga-bunganya yang putih bagai kapas,dan butiran-butiran bijinya yang lembut bagai pasir.. bermain,mencari bunga liar,belalang,dan segala hal yang menarik hati seorang bocah kelas tiga SD~selalu ada tawa,keceriaan,dan kebahagia.meski bau matahari,meski lelah,namun senyuman selalu tak pernah berhenti bersemai...
di padang ilalang...
mengukir kisah bertahun lalu~ tak baik berandai andai,tapi aku ingin kembali menjadi anak kecil... yang lugu,tanpa dosa,tanpa beban,tanpa berkecamuk masalah...
duduk di tepi dangau bersama teman,menatap mentari sore bersama usai mencari tutut di sawah yang becek,meski pulang kerumah siap kena ocehan orang tua karena tubuh berlumur lumpur..tapi tangisan kecil itu hanya sebentar...kemudian terlupakan,esok melakukan hal yang sama..bermain,bau matahari,tertawa .. ah masa kecil ku...
tak bisa kembali....
kini,usia semakin bertambah,tak bisa lagi bermain-main,sebab hidup tak bisa lagi di anggap ringan.
sepertijuga padang ilalangku,yang tak lagi seluasdulu,serimbun dulu... hanya ada semak-semak yang tak terurus,seperti hidup ku.
aku masih disini,di tepi jendela...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar